Mukashi, aru tokoro ni, jiisama to baasama ga sunde imashita.
Dahulu kala, di suatu tempat, tinggallah sepasang kakek dan nenek.
Kodomo ga inai node, sabishikute shikata arimasen.
Karena tidak punya anak, mereka hidup kesepian.
"Douka, yubisaki hodo no chiisai ko demo ii kara, hitori sazukete kudasare." to, mainichi kamisama ni onegai o shiteimashita
"Tolong, sekecil ujung jari pun tidak apa, berikanlah kami seorang anak", setiap hari mereka berdoa meminta pada Tuhan.
Suru to, dou deshou, hontō ni yubisaki hodo no chiisai otoko no ko ga umaremashita
Kemudian, entah bagaimana, seorang anak laki2 yg sekecil ujung jari benar2 lahir.
Sore de, jiisama to bāsama wa , kono ko ni "Issunboushi" to namae o tsukete, taisou kawaigatte sodatemashita
Oleh karena itu, kakek dan nenek menamai anak ini "Issunboushi", dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang.
Sorekara nannenka tachimashita ga, issunboushi wa chitto mo ookiku narimasen. Yubisaki hodo no ookisa no mama deshita
Kemudian, telah berlalu beberapa tahun tapi issunboushi sedikit pun tidak menjadi besar. Tetap berukuran seperti ujung jari.
Aru hi no koto, issunboushi wa, jiisama to baasama no mae ni kite
Pada suatu hari, issunboushi menghampiri kakek dan nenek,
"Watashi wa miyako e ikitai no desu. Douka o-wan to, hashi to, hari o kudasai" to, iimashita
"Saya ingin pergi ke kota. Tolong kasih saya mangkuk, sumpit dan jarum.", dia berkata.
Soshite, hari o katana no kawari ni koshi ni sashi, o-wan o fune ni shite kawa ni ukabe, hashi o kai ni shite, genki yoku miyako e mukete dekakete ikimashita
Lalu, jarum diselipkan di pinggang sebagai pengganti pedang, mangkuk mengapung di sungai sebagai perahu, sumpit dibuat menjadi dayung, dengan semangat pergi berangkat ke arah kota.
Donbura, donbura, o-wan no fune ni notte, nannichi mo kawa o sagatte, youyaku miyako e tsukimashita
Mengayuh dan mengayuh, menaiki perahu mangkuk, berhari2 mengarungi sungai, akhirnya tiba juga di kota.
Issunboushi wa fune o ori, machi no naka o achira kochira minagara aruite iku to, rippa na ikken no o-yashiki no mae ni demashita
Issunboushi turun dari perahu, ketika ia berjalan melihat2 kesana sini di dalam kota, muncul sebuah rumah besar yang megah.
Issunboushi wa, oyashiki no genkan ni tatte, "Tanomou, tanomou" to, oogoe de yobimashita
Issunboushi berdiri di depan pintu gerbang dan berteriak dengan kencang "Biarkan aku masuk."
Sono o-yashiki wa, erai tonosama no o-yashiki deshita. Kerai ga genkan ni dete miru to, koe ga shita no ni hito ga imasen
Rumah besar itu kepunyaan seorang Tuan besar yang hebat. Ketika pelayan rumah keluar melihat, tidak ada orang meskipun terdengar suara.
"Hen da naa." to, fushigi ni omotte yokuyoku miru to, hakimono no tonari ni, chiisana chiisana otoko no ko ga tatte imasu
"Aneh." Ia kebingungan, setelah melihat dengan jelas, di samping alas kaki, terlihat seorang anak yg sangat kecil sedang berdiri.
Soshite, "Watashi wa, issunboushi to iu mono desu. Tonosama ni ome ni kakaritai." to, iimashita
Lalu, "Saya bernama Issunboushi. Ingin bertemu dengan Tuan Besar", ia berkata.
Kerai wa bikkuri shite, tonosama no tokoro e tsurete ikimashita. Issunboushi wa tonosama no te no hira ni notte, kichinto suwatte aisatsu o shimashita.
Sang pelayan pun terkejut, lalu ia membawanya ke tempat Tuannya. Issunboushi naik ke telapak tangan Tuan besar, duduk dengan sopan dan memberi salam.
Tonosama wa yorokonde, "Kore wa omoshiroi." to iimashita
Tuan besar senang, "Ini menarik", katanya.
O-yashiki ni o-kyakusama ga kuru to, issunboushi wa tonosama no te no hira no ue de, odottari utttari, hari o nuite, tsurugi no mai o shitari shimashita
Bila ada tamu datang ke rumah besar itu, di atas telapak tangan tuan besar, Issunboushi menari, bernyanyi, mencabut jarumnya, memperagakan tarian pedang.
Issunboushi no uwasa wa, o-yashiki no naka bakari de naku, tachimachi machi juu ni hirogatte, ninkimono ni narimashita
Kabar tentang Issunboushi, bukan hanya di dalam rumah besar itu, dengan segera menyebar ke tengah kota, ia pun menjadi terkenal.
Tonosama ni wa, hitori no musume ga imashita. Ohimesama wa, issunboushi ga ki ni itte, kata toki mo soba kara hanashimasen
Sang Tuan besar, punya seorang putri. Tuan putri itu suka pada Issunboushi, dan tak pernah meninggalkan dari sampingnya sebentar pun.
Ohimesama ga hon o yomu toki wa, Issunboushi wa tsukue no ue ni ite peeji o mekurimasu
Waktu tuan putri membaca buku, Issunboushi berdiri di atas meja membalik halamannya.
Asobi ni iku toki mo, itsumo otomo o shimashita
Ketika pergi bermain pun, selalu menemani.
Sono koro machi de wa, warui oni ga detekite wa, hitobito ni ranbou o shitari, wakai musume o sarattari shite iku node, minna komari hatete imashita
Pada waktu itu di kota, karena muncul siluman jahat yang berbuat kejam pd orang2 dan pergi menculik putri muda, semua orang menjadi sangat menderita
Aru hi no koto, ohimesama wa Kannonsama ni omairi ni iku koto ni narimashita
Pada suatu hari, tuan putri akan pergi berdoa ke Dewi Kannon (Pengasih)
Tonosama wa, tsuyoi kerai o oozei otomo ni tsukete yarimashita. Issunboushi mo, ohimesama no kimono no tamoto ni haitte, tsuite ikimashita
Tuan besar mengirim banyak pelayannya yg kuat. Issunboushi juga, masuk ke lengan baju putri dan ikut pergi.
Kannon-sama e no omairi mo buji ni sunde, sono kaerimichi no koto desu
Perjalanan pergi berdoa ke Dewi Kannon selesai tanpa masalah, tetapi sesuatu terjadi pada perjalanan pulang.
Totsuzen osoroshii ookina oni ga nihiki arawarete, osoikakatte kimashita
Tiba-tiba muncul dua ekor siluman yang menyeramkan dan besar, datang menyerang
Otomo no keraitachi wa katana o nuite tatakaimashita ga, totemo kanaimasen
Para penjaga menghunus pedang dan bertempur, tapi sangat tidak seimbang.
Chirijiri ni nigete shimaimashita. Oni wa, ohimesama o tsukamaete, saratte ikou to shimashita
Mereka kabur berhamburan kemana2. Siluman menangkap tuan putri dan memutuskan untuk menculiknya.
Issunboushi wa, oni no mae ni tachihadakatte, "Ware koso wa Issunboushi da. Kono katana de hitotsuki ni shite kureru." to, koshi ni sashiteita katana o nuite, oni ni mukatte ikimashita
Issunboushi berdiri menghalang ke depan siluman, "Akulah Issunboushi. Dengan pedang ini cukup satu tebasan saja", ia mencabut pedang yg tergantung di pinggangnya, dan pergi menghadapi siluman.
Onitachi wa, aite ga amari chiisai node, "Wahhahha, namaiki na chibime." to, oowarai shite Issunboushi o tsumamu to
Para siluman, karena melihat lawannya begitu kecil, mengangkat Issunboushi dan tertawa terbahak2 "Hahaha, si cebol yg sombong."
"Omae nanka, hito nomi da." to, kuchi o akete pakutto, nomikonde shimaimashita
"Macam lu ini, sekali caplok aja." lalu membuka mulutnya dan menelan habis sekaligus.
Tokoro ga Issunboushi wa oni no onaka no naka de, ooabare.
Tetapi, Issunboushi di dalam perut siluman, membuat kacau.
Hari no katana o furimawashite, onakajuu tsuttsuki mawarimasu
Menebas2 pedang jarumnya, menusuk semua bagian perut.
"Itetetete." Oni wa kurushigatte, Issunboushi o hakidashite shimaimashita
"Aduh.. sakit." Siluman itu menderita kesakitan, lalu memuntahkan keluar Issunboushi.
Mou ippiki no oni ga, Issunboushi o tsukamaeyou to shita node, sono oni no me no naka e tobikonde, me o hari no katana de tsukisashimashita
Karena siluman satunya lagi menerjang menangkap Issunboushi, ia melompat ke tengah mata siluman itu, dan menusuk matanya dengan pedang jarum.
Oni wa, "Kousan, kousan. Issunboushi ni wa kanawanai." to itte, awatete nigete ikimashita
Siluman itu berkata "Nyerah, nyerah. Issunboushi tidak ada lawannya", lalu kabur terbirit2.
Issunboushi wa ohimesama o tasukeokosu to, "Ohimesama, mou daijoubu desu yo." to, iimashita
Issunboushi membantu putri berdiri dan berkata "Tuan Putri, sudah tidak apa2."
"Omae no okage de tasukarimashita. Hontou ni arigatou."
"Berkat kamu, aku selamat. Sungguh terima kasih."
Oni ga ooawatete nigete itta ato ni, chiisana mono ga ochiteimashita
Setelah siluman lari tergesa2, terjatuh sebuah benda kecil.
Sore o toru to, ohimesama wa "Kore wa, oni ga otoshite itta mono ni chigainai. Uchide no kozuchi to itte, nandemo negai ga kanau takaramono kamoshirenai." to, osshaimashita
Putri mengambil benda itu dan berkata, "Ini, tidak salah lagi, benda yg dijatuhkan siluman. Namanya 'palu keberuntungan', permintaan apa pun mungkin bisa dikabulkan."
"Sore dewa, watakushi no se ga takakunaru you ni futte mite kudasaimasen ka." to, Issunboushi wa onegaimashita
"Kalau begitu, boleh coba ayunkan supaya badanku menjadi tinggi?" Issunboushi memohon.
Ohimesama ga, "Issunboushi no, se ga takaku naare." to kozuchi o furu to, mirumiru uchi ni, Issunboushi wa ookikunatte, rippa na wakamono ni narimashita
Tuan putri mengayunkan palu itu dan berkata "Issunboushi, jadilah tinggi.", dengan segera, Issunboushi membesar dan menjadi seorang pemuda gagah.
Yagate Issunboushi wa, ohimesama no o-mukosan ni nari, rippa na tonosama ni natte, jiisama to baasama o yonde, shiawase ni kurashita
Akhirnya, Issunboushi menikahi tuan putri, dan menjadi Tuan besar. Ia memanggil kakek dan neneknya, dan melewati hidup bahagia.
Itu dia Cerita Rakyat Jepang tentang Seorang Pendekar yang Bertubuh Sangat Mungil
~ Semoga Terhibur:)) ~Arigatou Gozaimasu
Diterjemahkan oleh Kame Sensei